Posts

SARS Cov-2 atau yang lebih populer sebagai pandemi Covid-19 bermula di Kota Wuhan, Tiongkok. Perlahan tapi pasti, virus tersebut menyebar ke berbagai penjuru di dunia dan tercatat jumlah pasien telah mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Di Indonesia, berdasarkan data, positif Covid-19 hingga saat ini berjumlah lebih dari 5000 jiwa.

Ketika sebuah wabah melanda, secara otomatis akan banyak sektor yang terdampak. Begitu pula dengan industri otomotif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

  • Berbagai perusahaan otomotif baik di dalam maupun luar negeri menghentikan seluruh kegiatan produksi secara menyeluruh.
  • Kegiatan ekspor impor turut diberhentikan sementara waktu.
  • Daya beli masyarakat yang dipengaruhi oleh perekonomian negara sedang melemah.

Namun, hal itu tidak berarti bahwa para pelaku industri otomotif harus pasrah terhadap pandemi Covid-19. Menyadari bahwa otomotif menyumbangkan persentase cukup besar pada pendapatan negara, pemerintah melalui Kemenperin telah merumuskan :

  1. Stimulus fiskal terkait relaksasi insentif selama jangka waktu 6 bulan dan pengurangan bea masuk impor.
  2. Stimulus non-fiskal terkait penyederhanaan dan percepatan proses ekspor-impor industri.
  3. Stimulus moneter terkait relaksasi BPJAMSOSTEK.

Poin-poin kebijakan tersebut diyakini dan disepakai oleh para pelaku industri otomotif sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi anjloknya bisnis selama pandemi Covid-19. Jika ketiga stimulus dapat dijalankan dengan baik, maka pengaruhnya akan sangat positif pada industri :

  • Ketersediaan suku cadang untuk kegiatan ekspor maupun impor.
  • Jaminan kelancaran ekspor dan impor kendaraan bermotor.
  • Menjaga stabilitas industri dan menjamin pendapatan serta perekonomian negara tetap stabil. Hal ini juga dapat memberi efek berantai melalui penyetabilan daya beli masyarakat.
  • Menjamin hak-hak pekerja di industri otomotif tetap terpenuhi sehingga tidak ada kemungkinan mengalami Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK).
  • Para pelaku tetap dapat mempertahankan bisnis dan menghindari risiko pailit.

Namun, untuk dapat mewujudkan hal-hal tersebut, dibutuhkan kerja sama yang erat dari berbagai pihak yang terlibat. Sinergi dibutuhkan agar upaya untuk menghindari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 dapat maksimal dan memberikan hasil sesuai dengan harapan.

Social distancing merupakan imbauan pertama World Health Organization (WHO) sebagai cara untuk mencegah penyebaran Covid-19. Arti dari social distancing sendiri adalah membatasi ruang gerak sosial dengan menghidari kerumunan. Jadi, segala aktivitas yang berpotensi untuk menciptakan keramaian merupakan hal yang terlarang selama pandemi berlangsung.

Pemberlakuan Aturan Social Distancing Pada Aktivitas Bisnis Otomotif

Pemberlakuan aturan ini menghasilkan banyak perubahan di berbagai bidang yang memerlukan adaptasi dari pihak-pihak yang terlibat. Begitu pula dengan bisnis otomotif terkait dealer – tenaga marketing – konsumen. Dalam transaksi jual beli mobil yang melibatkan ketiga pihak terkait, dibutuhkan kesepakatan bersama agar proses dapat berjalan lancar.

Dealer

Dalam menerapkan himbauan social distancing, dealer diwajibkan untuk menyesuaikan jam operasional, shift staf, dan aktivitas pelayanan. Kegiatan yang memungkinkan terjadinya kerumunan merupakan hal yang wajib dihindari. Dealer juga harus mengakomodasi sales dan konsumen agar transaksi dapat dilakukan dengan seminimal mungkin kontak.

Sales

Tantangan pihak pemasaran dalam beradaptasi dengan aturan social distancing juga besar. Akses untuk melakukan aktivitas promosi yang berkaitan dengan keramaian tidak dibenarkan. Hal ini berimbas pada tenaga marketing yang tidak dapat :

  • Melakukan promosi langsung di kantor dealer dengan memberikan uraian lengkap spesifikasi, layanan setelah penjualan, dan benefit pada konsumen.
  • Mengadakan demonstrasi sederhana dengan audiens.
  • Melakukan promosi personal door to door.

Ditambah lagi dengan ketakutan pasar akan terjangkit Covid-19 sehingga enggan untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal secara dekat. Meskipun begitu, tenaga marketing tetap dapat memanfaatkan jalur daring sebagai wadah pengganti untuk berpromosi.

Konsumen

Tidak dapat mengunjungi dealer bukan masalah besar untuk konsumen. Sebagaimana melakukan pembelanjaan daring pada umumnya, kini jual beli mobil pun dapat dilakukan dengan metode yang sama. Mencari informasi, menjalin kontak dengan tenaga pemasaran, selanjutnya menyelesaikan transaksi dengan dealer merupakan metode ringkas yang aman.

Tidak dapat dimungkiri bahwa peraturan social distancing memberikan dampak cukup signifikan dalam industri bisnis otomotif. Semua pihak yang terlibat harus berkoordinasi dengan baik untuk menjalankan sistem bisnis daring yang tergolong baru untuk sektor ini. Namun sekaligus menjadi pengalaman bagus untuk meningkatkan prospek bisnis di masa mendatang.

Anjuran terkait physical distancing dan pemberlakuan peraturan PSBB tentu berpengaruh kuat pada keseluruhan aktivitas, terutama di sektor bisnis. Salah satu yang paling terdampak tentu para tenaga pemasaran, termasuk di industri otomotif. Biasanya, sales datang ke dealer untuk berhadapan langsung dengan konsumen atau melakukan promosi door to door.

Namun, dalam situasi seperti saat ini, tentu tidak memungkinkan untuk berkegiatan seperti biasa. Baik untuk datang ke kantor ataupun mendatangi langsung nasabah. Meskipun begitu, tidak berarti sales harus berhenti total dalam beraktivitas. Tenaga pemasaran tetap dapat produktif meskipun dari rumah, bermodalkan gawai dan sambungan internet yang stabil.

Tips Sederhana Produktif dari Rumah untuk Tenaga Marketing

Bagaimana cara memanfaatkan perangkat pintar yang dimiliki dengan dukungan jaringan internet agar tetap produktif dalam berjualan?

Komunikasi Aktif dengan Pihak Dealer

Hal pertama yang wajib dilakukan oleh sales adalah membangun komunikasi yang bagus dengan pihak kantor. Terus ikuti perkembangan berita terbaru dan berdiskusi aktif dengan dealer. Termasuk membahas tentang strategi promosi yang efektif untuk memikat konsumen tanpa pertemuan secara langsung.

Manfaatkan Internet untuk Melakukan Promosi Pasar

Tanpa melakukan promosi secara langsung, sales dapat memanfaatkan internet untuk melakukan promosi. Media seperti jejaring sosial dan website justru lebih efektif menarik minat konsumen di saat seperti ini. Sebab, masyarakat lebih memilih bertransaksi secara daring daripada harus bepergian atau berinteraksi dengan banyak orang.

Mengakomodasi Konsumen dan Dealer Agar Transaksi Lancar

Ketika mendapatkan calon konsumen yang tertarik, sales wajib untuk memberikan akomodasi terbaik hingga transaksi sukses dilakukan. Mulai dengan memberikan penjelasan rinci terkait mobil yang ditawarkan, menerangkan layanan after sales, dan meneruskan transaksi dengan dealer untuk mengatur terkait pembayaran dan pengiriman.

Mempraktikkan ketiga langkah berjualan mobil dari rumah di atas mungkin terasa membingungkan pada awalnya. Namun, hal ini dapat membantu meningkatkan propek dan level industri otomotif yang selama ini lebih dikenal dengan metode pemasaran dan transaksi konvensional. Tren penjualan seperti ini juga akan menjadi lebih populer di masa mendatang.

Social distancing membuat calon customer saat ini menjadi berubah perilaku konsumsinya. Tentunya agar tetap aman dan praktis, tidak sedikit yang memutuskan #belimobildarirumah dengan online tentunya. Bahkan mungkin untuk first buyer milenial ada yang punya pemikiran memiliki mobil saat ini merupakan cara yang terbaik tetap aman dibanding menggunakan transportasi umum.

Menyikapi hal di atas, tentu kita harus mengikuti perubahan tersebut, manfaatkan potensi digital yang ada sekarang dengan website dealer mobil premium gratis.

“In the middle of difficulty lies opportunity”.
Albert Einstein

RajaMobil.com siap support kalian dengan memberikan website gratis selama 3 bulan, website tersebut bisa kalian gunakan mencari calon customer #belimobildarirumah dengan cara share atau iklan di social media (FB & IG) dan Google Ads.